Flu

Flu… Ya, flu atau adalah gejala yang timbul karena Influenza atau yang juga biasa lebih dikenal dengan nama Flu dan merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh RNA virus dari famili orthomyxoviridae. Pilek bukan hanya menyerang manusia tetapi juga binatang.

Tapi flu memang penyakit yang menyebalkan, gara-gara penyakit ini sampai sekarang saya lemas, pusing, badan seperti ga ada tenaga lagi.

Ada Tiga jenis kelompok virus penyebab flu :

Virus influenza A

Menjangkiti mamalia (manusia, kuda, monyet, babi dan juga burung). Virus jenis A adalah virus yang biasanya mematikan dan penyebab epidemis dan pandemis. Tersusun atas dua protein virus (haemaglutinin dan neuraminidase) yang penting bagi siklus kehidupan virus.Virus ini menyerang sistem pernafasan yang ditularkan dari satu orang yang terinfeksi ke orang lain melalui udara atau air.

Virus Influenza B

Menjangkiti hanya manusia.

Virus influenza C

Menjangkiti hanya manusia.

Jadi, memang manusia itu sangat rentan dengan penyakit yang satu ini. Tanda – tanda orang terkena flu itu bisa dilihat dari gejala-gejala yang timbul…

Gejala Flu

Gejala yang sering (mungkin) timbul yaitu :

* Demam

* Pusing

* Kelelahan (bahkan bisa sangat parah)

* Batuk kering

* Kerongkongan gatal

* Hidung mampet, meler dan bersin-bersin

* Badan sakit

Flu dapat menjadi sangat mematikan terutama bagi orang yang lemah, sakit kronis.

Selain flu diatas, masih ada flu yang lain seperti, flu babi(swine influenza), Flu burung (avian influenza), dan masih banyak lagi.

Flu Babi ( Swine Influenza )

Flu babi (Inggris:Swine influenza) adalah kasus-kasus influensa yang disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae yang endemik pada populasi babi. Galur virus flu babi yang telah diisolasi sampai saat ini telah digolongkan sebagai Influenzavirus C atau subtipe genus Influenzavirus A[1]

Babi dapat menampung virus flu yang berasal dari manusia maupun burung, memungkinkan virus tersebut bertukar gen dan menciptakan galur pandemik.

Flu babi menginfeksi manusia tiap tahun dan biasanya ditemukan pada orang-orang yang bersentuhan dengan babi, meskipun ditemukan juga kasus-kasus penularan dari manusia ke manusia.[2] Gejala virus termasuk demam, disorientasi, kekakuan pada sendi, muntah-muntah, dan kehilangan kesadaran yang berakhir pada kematian[3] Flu babi diketahui disebabkan oleh virus influenza A subtipe H1N1[4] H1N2,[4] H3N1,[5] H3N2,[4] and H2N3.[6]

Di Amerika Serikat, hanya subtipe H1N1 lazim ditemukan di populasi babi sebelum tahun 1998. Namun sejak akhir Agusuts 1998, subtipe H3N2 telah diisolasi juga dari babi.

Tanda dan gejala

Gejala utama virus flu babi pada manusia.[8]

Menurut Pusat Pengawasan dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat, gejala influensa ini mirip dengan influensa. Gejalanya seperti demam, batuk, sakit pada kerongkongan, sakit pada tubuh, kepala, panas dingin, dan lemah lesu. Beberapa penderita juga melaporkan buang air besar dan muntah-muntah.[9]

Dalam mendiagnosa penyakit ini tidak hanya perlu melihat pada tanda atau gejala khusus, tetapi juga catatan terbaru mengenai pasien. Sebagai contoh, selama wabah flu babi 2009 di AS, CDC menganjurkan para dokter untuk melihat “apakah jangkitan flu babi pada pasien yang di diagnosa memiliki penyakit pernapasan akut memiliki hubungan dengan orang yang di tetapkan menderita flu babi, atau berada di lima negara bagian AS yang melaporkan kasus flu babi atau berada di Meksiko dalam jangka waktu tujuh hari sebelum bermulanya penyakit mereka.” [10] Diagnosa bagi penetapan virus ini memerlukan adanya uji makmal bagi contoh pernapasan.[10]

Flu Burung ( Avian Influeza )

1. PENGERTIAN

Flu burung adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza yang ditularkan oleh unggas yang dapat menyerang manusia. Nama lain dari penyakit ini antara lain avian influenza.

2. DEFINISI KASUS

1. Kasus Suspek

Kasus suspek adalah seseorang yang menderita ISPA dengan gejala demam (temp > 38°C), batuk dan atau sakit tenggorokan dan atau ber-ingus serta dengan salah satu keadaan;

* seminggu terakhir mengunjungi petemakan yang sedang berjangkit klb flu burung

* kontak dengan kasus konfirmasi flu burung dalam masa penularan

* bekerja pada suatu laboratorium yang sedang memproses spesimen manusia atau binatang yang dicurigai menderita flu burung

2. Kasus “Probable”

Kasus “probale” adalah kasus suspek disertai salah satu keadaan;

* bukti laboratorium terbatas yang mengarah kepada virus influenza A (H5N1), misal : Test HI yang menggunakan antigen H5N1

* dalam waktu singkat berlanjut menjadi pneumonialgagal pernafasan/ meninggal

* terbukti tidak terdapat penyebab lain

3. Kasus Kompermasi

Kasus kompermasi adalah kasus suspek atau “probale” didukung oleh salah satu hasil pemeriksaan laboratorium;

* Kultur virus influenza H5N1 positip

* PCR influenza (H5) positip

* Peningkatan titer antibody H5 sebesar 4 kali

3. GEJALA KLINIS

Gejala klinis yang ditemui seperti gejala flu pada umumnya, yaitu; demam, sakit tenggorokan. batuk, ber-ingus, nyeri otot, sakit kepala, lemas. Dalam waktu singkat penyakit ini dapat menjadi lebih berat berupa peradangan di paru-paru (pneumonia), dan apabila tidak dilakukan tatalaksana dengan baik dapat menyebabkan kematian.

4. ETIOLOGI DAN SIFAT

Etiologi penyakit ini adalah virus influenza. Adapun sifat virus ini, yaitu; dapat bertahan hidup di air sampai 4 hari pada suhu 22°C dan lebih dari 30 hari pada 0°C.

Di dalam tinja unggas dan dalam tubuh unggas yang sakit dapat bertahan lebih lama, tetapi mati pada pemanasan 60°C selama 30 menit.

Dikenal beberapa tipe Virus influenza, yaitu; tipe A, tipe B dan tipe C. Virus Inluenza tipe A terdiri dari beberapa strain, yaitu; H1N 1, H3N2, H5N1, H7N7, H9N2 dan lain-lain.

Saat ini, penyebab flu burung adalah Highly Pothogenic Avian Influenza Viru, strain H5N1 (H=hemagglutinin; N= neuraminidase). Hal ini terlihat dari basil studi yang ada menunjukkan bahwa unggas yang sakit mengeluarkan virus Influenza A (H5N1) dengan jumlah besar dalam kotorannya. Virus Inluenza A (H5N1) merupakan penyebab wabah flu burung pada unggas. Secara umum, virus Flu Burung tidak menyerang manusia, namun beberapa tipe tertentu dapat mengalami mutasi lebih ganas dan menyerang manusia.

5. MASA INKUBASI

Masa inkubasi virus influenza bervariasi antara 1 ? 7 hari.

6. SUMBER DAN CARA PENULARAN

Penularan Flu burung (H5N1) pada unggas terjadi secara cepat dengan kematian tinggi. Penyebaran penyakit ini terjadi diantara populasi unggas satu pertenakan, bahkan dapat menyebar dari satu pertenakan ke peternakan daerah lain. Sedangkan penularan penyakit ini kepada manusia dapat melalui udara yang tercemar virus tersebut, baik yang berasal dari tinja atau sekreta unggas terserang Flu Burung. Adapun orang yang mempunyai resiko besar untuk terserang flu burung (H5N1) ini adalah pekerja peternakan unggas, penjual dan penjamah unggas.

Hal lain, belum ada bukti terjadi penularan dari manusia ke manusia. Disamping itu, belum bukti adanya penularan pada manusia melalui daging unggas yang dikonsumsi.

7. UPAYA PENCEGAHAN

Upaya pencegahan penularan dilakukan dengan cara menghindari bahan yang terkontaminasi tinja dan sekret unggas, dengan tindakan sebagai berikut :

* Setiap orang yang berhubungan dengan bahan yang berasal dari saluran cerna unggas harus menggunakan pelindung (masker, kacamata renang)

* Bahan yang berasal dari saluran cerna unggas seperti tinja harus ditatalaksana dengan baik ( ditanam / dibakar) agar tidak menjadi sumber penularan bagi orang disekitarnya.

* Alat-alat yang dipergunakan dalam peternakan harus dicuci dengan desinfektan

* Kandang dan tinja tidak boleh dikeluarkan dari lokasi peternakan

* Mengkonsumsi daging ayam yang telah dimasak pada suhu 80°C selama 1 menit, sedangkan telur unggas perlu dipanaskan pada suhu 64°C selama 5 menit.

* Melaksanakan kebersihan lingkungan.

* Melakukan kebersihan diri.

sumber : http://id.wikipedia.org/     &      http://www.depkes.go.id/

Obesitas Picu Terjadinya Kanker

Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang  berlebihan.

Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk menyimpan energi, sebagai penyekat  panas, penyerap guncangan dan fungsi lainnya. Rata-rata wanita memiliki lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan pria[rujukan?]. Perbandingan yang normal antara lemak tubuh dengan berat badan adalah sekitar 25-30% pada wanita dan 18-23% pada pria. Wanita dengan lemak tubuh lebih dari 30% dan pria dengan lemak tubuh lebih dari 25% dianggap mengalami obesitas.

Seseorang yang memiliki berat badan 20% lebih tinggi dari nilai tengah kisaran berat badannya yang normal dianggap mengalami obesitas.

Obesitas digolongkan menjadi 3 kelompok:

  • Obesitas ringan : kelebihan berat badan 20-40%
  • Obesitas sedang : kelebihan berat badan 41-100%
  • Obesitas berat : kelebihan berat badan >100% (Obesitas berat ditemukan sebanyak 5% dari antara orang-orang yang gemuk).

Perhatian tidak hanya ditujukan kepada jumlah lemak yang ditimbun, tetapi juga kepada lokasi penimbunan lemak tubuh. Pola penyebaran lemak tubuh pada pria dan wanita cenderung berbeda. Wanita cenderung menimbun lemaknya di pinggul dan bokong, sehingga memberikan gambaran seperti buah pir. Sedangkan pada pria biasanya lemak menimbun di sekitar perut, sehingga memberikan gambaran seperti buah apel. Tetapi hal tersebut bukan merupakan sesuatu yang mutlak, kadang pada beberapa pria tampak seperti buah pir dan beberapa wanita tampak seperti buah apel, terutama setelah masa menopause.

Seseorang yang lemaknya banyak tertimbun di perut mungkin akan lebih mudah mengalami berbagai masalah kesehatan yang berhubungan dengan obesitas. Mereka memiliki risiko yang lebih tinggi. Gambaran buah pir lebih baik dibandingkan dengan gambaran buah apel.

Untuk membedakan kedua gambaran tersebut, telah ditemukan suatu cara untuk menentukan apakah seseorang berbentuk seperti buah apel atau seperti buah pir, yaitu dengan menghitung rasio pinggang dengan pinggul. Pinggang diukur pada titik yang tersempit, sedangkan pinggul diukur pada titik yang terlebar; lalu ukuran pinggang dibagi dengan ukuran pinggul. Seorang wanita dengan ukuran pinggang 87,5 cm dan ukuran pinggul 115 cm, memiliki rasio pinggang-pinggul sebesar 0,76. Wanita dengan rasio pinggang:pinggul lebih dari 0,8 atau pria dengan rasio pinggang:pinggul lebih dari 1, dikatakan berbentuk apel.

Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) memperkirakan 30% kasus penyakit kanker berhubungan dengan berat badan berlebih, obesitas dan kurangnya aktivitas fisik.

“Faktor obesitas dan kekurangan aktivitas fisik menyumbang 30% risiko terjadinya kanker,” kata Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular Departemen Kesehatan Yusharmen di Jakarta.

Kanker, yang ditandai dengan pertumbuhan sel secara tidak terkendali, merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia setelah penyakit kardiovaskuler dan menurut data WHO sebanyak 10 juta kasus kanker baru muncul setiap tahun.

Penyebab penyakit tersebut hingga kini belum diketahui secara pasti namun kejadiannya dipengaruhi sejumlah faktor risiko termasuk kebiasaan merokok, diet yang tidak sehat, dan obesitas.

Di Indonesia, obesitas sudah mulai menjadi ancaman kesehatan. Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2007, prevalensi obesitas dan berat badan lebih pada anak usia di atas 15 tahun sebesar 18,4%. Sementara prevalensi tumor dalam masyarakat, menurut hasil riset yang sama, sebesar 4,3 per 1.000 penduduk.

Lebih lanjut Yusharmen menjelaskan, karena kanker merupakan penyakit yang dipicu oleh perilaku dan gaya hidup yang tidak sehat maka upaya pemerintah untuk mengendalikan penyakit tersebut juga lebih ditujukan pada upaya pembudayaan perilaku hidup sehat.

Masyarakat pada umumnya mungkin bertanya, apa hubungan kegemukan dengan kanker? Bukankah

Penderita kanker itu cenderung kurus? Pada tahun 2001, para ahlu menyimpulkan bahwa kanker kolon, payudara (paska menopause), endometrium, ginjal dan esophagus, berhubungan dengan obesitas. Obesitas dan aktivitas fisik yang rendah menyebabkan kurang lebih 25 sampai 30% kanker utama seperti kanker kolon, payudara (paska menopause), endometrium, ginjal dan kanker esophagus.

Penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat pada pasien di atas 16 tahun dan non-smokers, dengan jelas memperlihatkan bahwa baik pria dan wanita yang lebih obes pada awal penelitian (dengan pemeriksaan-IMT), memiliki resiko lebih tinggi menderita kanker. Dalam penelitian ini, peningkatan resiko kanker seperti kanker ginjal dan uterus pada wanita dan kanker hati oada oria sangatlah mengejutkan. Hasil dari sebiuah penelitian lain menyatakan bahwa obesitas adalah penyebab ke-2 kanker setelah merokok di Amerika Serikat.

Di dunia, angka kejadian obesitas makin meningkat dan merokok berkurang, sehingga diperkirakan bahwa obesitas 1 dekade berikutnya akan menjadi faktor resiko pertama terjadinya kanker di Amerika Serikat. Hasil dari penelitian ini dipresentasikan oleh the American Institute for Cancer Research and the World Cancer Research Fund International, dengan tema: Food, Nutrition, Physical Activity, and the Prevention of Cancer: A Global Perspective. Kini diperkirakan 2/3 dari penduduk di Amerika kelebihan berat badan.

Di seluruh dunia, angka kejadian kanker meningkat lebih cepat daripada pertumbuhan penduduk. Walaupun telah diketahui bahwa obesitas meningkatkan kejadian kanker, namun resiko secara kuantitas dan kanker mana yang resikonya meningkat masih perlu evaluasi lebih lanjut. The American Institute for Cancer Research and the World Cancer Research Fund International telah mengumpulakn anggotanya untuk mengevaluasi resiko kanker. Data yang dibahas adalah data dari 7000 penelitian yang telah dipublikasikan.

Hasil dari review yang dilakukan:

∞       Obesitas bermakna meningkatkan resiko 6 jenis kanker: kanker kolon, ginjal, pancreas, eosofagus, sertakanker endometrium dan payudara pada wanita pasca menopause.

∞       Peningkatan konsumsi daging olahan meningkatkan resiko kanker kolorektal. Berhubungan dengan hasil ini, para peneliti membuat rekomendasi untuk pencegahan kanker (berhubungan dengan berat badan):

♂      Usahakan berada dalam kisaran berat badn normal, (selangsing mungkin).

♂      Konsumsi makanan yang berasal dari tumbuhan (buah, sayur, beras, dan kacang polong).

♂      Hindari konsumsi daging merah 18 ons per minggu.

♂      Hindari sebisa mungkin konsumsi daging olahan.

♂      Usahakan aktifitas fisik sebanyak mungkin.

♂      Tetap memnuhi kebutuhan gizi, melalui makanan.

♂      Konsumsi makanan tanpa kalori, seperti minuman manis harus dibatasi

♂      Pembatasan konsumsi alkohol

∞       Pasien yang telah berhasil sembuh dari kanker harus mengikuti rekomendasi ini. Ditambahkan, bahwaobesitas meningkatkan resiko pembentukan batu empedu, dan adanya batu empedu ini meningkatkan ersiko kanker kandung empedu, yang diperkirakan terjadi dari supersaturisasi kolesterol. Kegemukan mempengaruhi kadar hormone yang bersirkulasi seperti insulin, insulin like growth factors dan estrogen, yang akan memunculkan keadaan yang memacu karsinogenesis dan mengurangi apoptosis. Hal ini merangsang respon inflamasi tubuh yang akan mengarah pada mulainya dan progresifitas beberapa kanker

Beberapa penelitian lain memperlihatkan peningkatan kejadian limpoma non-Hodgkin, leukemia dan myeloma multiple pada pasien obes. Bahkan pada beberapa laporan, hubungan obesitas dengan kanker-kanker ini dinyatakan bermakna secara statistik. Diperkirakan hal ini terjadi karena obesitas menyebabkan inflamsi patologik dan perubahan respon imun, yang mana kedua faktor ini akan mempengaruhi fungsi limpoid dan fungsi sel hemapoetik.

Para ahli mengatakan bahwa dokter perlu langsung mengatasi kelebihan berat badan yang ditemukan para pasiennya, bahkan apabilabaru terlihat sedikit peningkatan berat badan. Dengan pasien obes dan kelebihan berat badan, dokter perlu membiacarakn diet, aktifitas fisik dan oleh raga. Setiap orang yang obes dan kelebihan berat badan dianjurkan untuk berdiskusi denan dokter berhubungan dengan berat badannya dan rencana aktifitas fisik yang akan dilakukan untuk mengurangi resiko kanker.

∞       Pada masa yang akan dating, obesitas kemungkinan akan menjadi penyebab utama terjadinya kanker

∞       Obesitas, kurangnya aktifitas dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker.

∞       Dokter perlu melakukan tindakan perventif, dalam hal ini mengatasi kelebihan berat badan pada pasien yang obes dan overweight dan berdiskusi dengan pasien mengenai diet dan aktifitas fisik yang perlu dilakukan untuk ,emurunkan resiko terjadinya kanker.

  • Karya Tulis

  • Kalender Bibie

    April 2024
    M S S R K J S
     123456
    78910111213
    14151617181920
    21222324252627
    282930